A. Morfem Imbuhan
Fungsi ialah kemampuan morfem untuk membentuk kelas kata
tertentu. Dalam pembicaraan morfologi, istilah “fungsi” memang diartikan
demikian; bukan “fungsi”di luar pengertian itu.
Dalam bahasa Indonesia, ada morfem-morfem yang mempunyai
kemampuan untuk membentuk kelas kata terbaru. Hal tersebut ada semua cara dalam
proses morfologis, baik afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan),
maupun pemajemukan (komposisi) (Masnur Muslich (2010 94-97)).
Morfem imbuhan dibagi menjadi 3 kelas kata terbaru :
1. Morfem Imbuhan sebagai pembentuk kata benda
Morfem Imbuhan
sebagai pembentuk kata benda ialah {peN-}, {per-}, {pe-}, {-an}, {-wan}, {ke-an}, {peN-an}, {per-an}, dan {-el-}
Demikian
juga imbuhan yang terdapat pada kata pekerja, pembalut, pelaksna, ilmuwan,
keadilan, pemeriksaan, penyatuan, perselisihan.
2.
Morfem imbuhan sebagai pembentuk kata kerja
Morfem
imbuhan sebagai pembentuk kata kerja ialah {meN-}, {ber-}, {di-}, {ter-},
{meN-kan},{meN-i}, {di-kan}, {di-i}, {ter-kan}, dan {ke-an}
Demikian juga morfem imbuhan yang terdapat pada kata
memeriksa, mengangkat, bergurau, dilipat, tertelan, melakukan, disia-siakan,
membenahi dan sebagainya.
3. Morfem imbuhan sebagai pembentuk kata sifat
Selain membentuk kelas kata benda dan kelas kata kerja,
juga ada yang mampu membentuk kelas kata sifat ialah {meN-}, {ber-}, {ter-},
{peN-}, {ke-an}, dan {-em-}.
FUNGSI MORFEM ULANG
1. Morfem ulang sebagai pembentuk kata
benda
·
Menurut Masnur Muslich (2010 97-99)
Bentuk
yang akan dibedakan bisa disebut mengalami proses nominalisasi yang lazimnya
berkelas kata kerja, terutama yang berafiks. Tetapi tidak sembarang kata kerja
berafiks yang diulang mampu mengubah kelas kata kerja ke kata benda. Misalnya,
kata berjalan adalah kata kerja.
Diulang menjadi berjalan-jalan
hasilnya tetap kata kerja.
C.
Fungsi Morfem Konstruksi Majemuk
·
Menurut Masnur Muslich (2010 : 99)
Kata
tanah adalah kata benda. Bentuk majemuknya, tanah air, adalah
juga berkelas kata benda. Contoh serupa dengannya adalah darah daging, suami
istri, anak cucu, kutu buku, doa restu dll.
Halnya
tidak demikian dalam sepak terjang, misalnya sepak dan terjang adalah
kata kerja, tetapi sepak terjang berkelas kata benda. Contoh lainnya
adalah suka duka yang berkelas kata benda. Bentuk suka dan duka sama
– sama berkelas kata sifat.
Dalam
contoh kambing hitam, unsure kambing itu kata benda dan hitam kata
sifat. Setelah kedua unsure berpadu, kelas kambing-lah yang menang sebab
kambing hitam berkelas kata benda.
Bisa
di simpulkan bahwa morfem dalam konstruksi kata mejemuk bisa berubah kelas
katanya. Perubahan itu diakibatkan oleh penggunaan unsure – unsurnya, bahkan
berbeda sama sekali dari unsure – unsurnya.
DAFTAR PUSTAKA :
Masnur.Muslich.2010.
Tata Bentuk Bahasa Indonesia.Jakarta : PT Bumi Aksara